
Harga emas dunia mengalami rebound pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB (13 Mei 2020) setelah turun dalam dua hari berturut-turut. Emas akhirnya berhasil bertahan di atas level psikologis US$ 1.700 dan ditutup pada level US$ 1.702 atau naik 0,36%.
Harga emas dunia mengalami rebound pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB (13 Mei 2020) setelah turun dalam dua hari berturut-turut. Emas akhirnya berhasil bertahan di atas level psikologis US$ 1.700 dan ditutup pada level US$ 1.702 atau naik 0,36%.
Harga emas dunia terpangkas US$11,90 menjadi US$ 1.698 per ounce pada akhir perdagangan Selasa 12 Mei 2020 pagi WIB. Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran akan datangnya gelombang kedua virus corona sehingga investor lebih memilih untuk memborong dolar AS sebagai safe haven mereka.
Pada awal pekan di hari Senin 11 Mei 2020, harga emas dunia terpantau sempat menguat 5,35 poin ke level US$ 1.708.50 per troy ounce pada pukul 08:40 WIB. Adapun pergerakan emas dunia pada hari ini akan menguji level resisten di $1.715, sedangkan level support berada di $1.702.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa harga emas dunia berpotensi untuk bergerak menguat pada perdagangan pekan depan. Menurutnya, berdasarkan teknikal analisis harga emas berpeluang untuk mencapai level US$ 1.770 per troy ounce.
Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Sabtu pagi WIB (09/05/2020) setelah data kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat yang baru dirilis ini sedikit lebih baik dari perkiraan pasar.
Pada akhir perdagangan Kamis, 7 Mei 2020 atau Jumat pagi (8 Mei 2020) WIB, harga emas di COMEX New York Mercantile Exchange melonjak US$37,3 atau sekitar +2,21% menjadi US$ 1.725,80 per troy ounce.
Melonjaknya harga emas ini dipicu oleh laporan data ekonomi di Amerika Serikat yang lemah, di mana tercatat tambahan 3,17 juta pengangguran baru dalam seminggu terakhir.
Stimulus fiskal besar-besaran yang digelontorkan otoritas moneter di masing-masing negara untuk meredakan efek ekonomi akibat pandemi coronavirus dinilai berhasil mencegah ambruknya ekonomi global. Suku bunga yang terus diturunkan dan juga pasar saham yang bergerak sangat fluktuatif mendorong penguatan harga emas belakangan ini. Hal ini juga terjadi di Indonesia di mana harga emas Antam sempat menyentuh level tertingginya di harga Rp 963.000 per gram pada hari Selasa, 7 April 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini melaporkan hasil pemantauan atas pergerakan harga emas dan perhiasan di 90 kota di Indonesia selama bulan April 2020. Dan hasilnya, harga emas mengalami kenaikan di 87 dari 90 kota yang dipantau, di mana kota Semarang tercatat mengalami kenaikan harga emas yang tertinggi yakni 15,65%.
Berikut adalah 10 kota yang mengalami peningkatan harga emas tertinggi di bulan April 2020: