Jakarta – Harga emas hari ini Kamis (31/8/2023) berpotensi melanjutkan kenaikan karena ekspektasi pasar The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi sehingga menekan dolar AS.
Harga emas spot naik $5,11 ke $1.942,36 per troy ons pada perdagangan Rabu (30/8/2023). Harga emas kini sukses menguat tiga hari beruntun, bahkan sebelumnya sempat nyaris menyentuh $1.950 yang merupakan level tertinggi sejak 2 Agustus 2023.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan rilis data dari Amerika Serikat kemarin memicu kenaikan harga emas. Data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian versi Automatic Data Processing (ADP) dilaporkan sebanyak 177.000 orang pada Agustus, jauh lebih rendah dari 371.000 orang dan di bawah prakiraan 210.000 orang.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi (gross domestic product/GDP) kuartal II/2023 perhitungan kedua dilaporkan tumbuh 2 persen (quarterly annualized), lebih rendah dari pengukuran pertama 2,4 persen.
“Rilis kedua data tersebut menguatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Harga emas pun mampu terus naik,” papar Monex dalam publikasi risetnya, Kamis (31/8/2023).
Meski demikian, hari ini akan ada rilis data inflasi inti berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) dan besok ada non-farm payrolls (NFP), dua data yang menjadi acuan The Fed.
Melihat harga emas sudah naik tiga hari beruntun dan dekat level tertinggi satu bulan, tentunya ada potensi koreksi pada perdagangan sesi Asia Kamis (31/8/2023) menanti rilis data nanti malam.
Sumber: Bisnis
2 tanggapan untuk “Harga Emas Naik, Terdorong Ekspektasi The Fed Tahan Suku Bunga”
[…] – Harga emas akhirnya tergelincir setelah melakukan reli 3 hari sebelumnya menyusul rilis data inflasi AS yang masih tinggi meningkatkan ekspektasi pasar atas […]
[…] CME FedWatch, para trader melihat peluang 93% bagi the Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan […]