
HargaEmas.com – Harapan atas Bank Sentral AS The Fed untuk memangkas suku bunga di AS semakin kencang. Hal ini membuat emas melanjutkan penguatannya. Harga emas spot pada perdagangan Selasa, 26 Maret ditutup menguat 0,3% menjadi $2.177 per troy ons.
Untuk diketahui, suku bunga yang rendah akan membuat dolar AS melemah. Demikian pula halnya dengan imbal hasil US treasury. Pelemahan dolar AS dan US treasury berdampak positif terhadap laju harga emas.
Dolar AS yang lemah membuat harga beli emas yang ditransaksikan dalam dolar AS terasa semakin murah. Hal ini tentu saja meningkatkan permintaan terhadap logam mulia.
Demikian pula halnya dengan pelemahan imbal hasil US treasury akan membuat emas yang notabene tidak menawarkan imbal balik menjadi semakin menarik di mata investor.
“Mendekati musim panas, Anda akan melihat harga emas naik hanya dengan harapan akan adanya penurunan suku bunga, kecuali jika Fed mengubah sikapnya atau membuat pengumuman bahwa mereka menarik penurunan suku bunga,” ujar Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Adapun fokus investor pada minggu ini tertuju pada rilis data PCE (Personal Consumption Expenditure) pada hari Jumat ini. PCE merupakan indeks yang mengukur tingkat perubahan rata-rata harga dari konsumsi domestik.
Komponen data PCE meliputi pengeluaran rumah tangga baik tunai maupun kredit untuk semua jenis barang dan jasa. PCE juga merupakan salah satu indikator tingkat inflasi.
“Jika indeks PCE dirilis lebih tinggi dari yang diperkirakan, maka harga emas kemungkinan akan mundur. Tetapi saya harap penurunan tersebut akan segera terkompensasi,” ujar Haberkorn.
Lebih lanjut, reaksi pasar terhadap rilis data PCE akan terlihat pada minggu depan, dikarenakan libur Jumat Agung.
2 tanggapan untuk “Emas Menunggu Isyarat The Fed untuk Terbang”
[…] Baca juga: Emas Menunggu Isyarat The Fed untuk Terbang […]
[…] Baca juga: Emas Menunggu Isyarat The Fed untuk Terbang […]